PERSPEKTIF: 19 Desainer Grafis Muda Indonesia

00

 

Upaya merekam jejak desainer grafis Indonesia dalam perjalanan berkaryanya adalah bagian dari pencatatan Sejarah Desain Grafis Indonesia. Dan seperti kita ketahui, upaya pencatatan semacam ini masih sangat jarang dilakukan. Karena itu gagasan Vincent Wong (Vincent Hadi Wijaya) untuk menampilkan desainer-desainer muda Indonesia dalam satu paket adalah sesuatu yang layak diapresiasi, dan diteladani.

 

00-Ba-3

 

Sejarah memang sering harus ditulis berdasar ingatan, padahal sifat ingatan begitu labil, mudah terseret oleh arus yang diakibatkan oleh meluapnya informasi masa kini. Untungnya, Vincent melakukannya ketika pelakunya masih ada, bahkan masih muda usia; berbeda dengan pencatatan sejarah pada umumnya yang disusun setelah pelakunya tiada, atau sudah uzur.

Perjalanan desainer grafis Indonesia adalah perjalanan memaknai nilai-nilai yang berlaku di masyarakatnya: nilai-nilai budaya, sosial, politik, ekonomi. Pemaknaan–yang unik oleh tiap desainer (diwarnai oleh latar belakangnya masing-masing)–akan bermuara pada karya-karyanya: menghasilkan karya-karya yang unik pula. Keunikan ini yang membedakan gaya mereka dalam berkarya. Dan karakter masing-masing desainer ini yang diharapkan terungkap dari upaya pencatatan semacam ini. Karena karya mereka adalah cermin diri, bukan sekadar refleksi dari tren. Yang barangkali tak sepenuhnya bisa dilekatkan pada label isme-isme yang ada, atau sedang menjadi arus utama. Dan yang pada gilirannya akan menyodorkan nilai-nilai baru pula. Yang ikut membentuk wajah kita di masa depan.

Vincent telah memulai sesuatu yang bernilai, mudah-mudahan ia tidak berhenti hanya pada penulisan yang serba terbatas ini–yang lebih ditentukan oleh usia, jumlah desainer, dll.–dan akan tetap memiliki hasrat serta nafas panjang untuk melanjutkannya hingga ke jenjang yang lebih luas cakupannya. Serta, diterbitkan sebagai buku, yang beredar di kalangan yang lebih luas: komunitas desain grafis Indonesia.

Lebih ideal lagi bila pencatatannya sendiri juga terus berproses–layaknya jurnal yang setiap saat rajin diisi–mencatat terus dan terus, proses perkembangan yang dialami oleh tiap desainer, mencakup sudut pandang pemikirannya, nilai-nilai yang dipercayanya, metode kerjanya, dsb.; yang bisa merupakan materi untuk memperbarui edisi-edisi penerbitannya kelak. Dengan demikian, Vincent akan mengawali dan mengisi sebuah spesialisasi kerja intelektual yang langka: sebagai spesialis pemerhati perkembangan keprofesian desain grafis.

 

00-Awal-1

00-Awal-2

00-Awal-3

00-Awal-4

00-Awal-5

 


 

00-Ba-1-

00-Ba-2

00-Ba-4-560x503

00-Booklet-1

00-Booklet-2

01-Aditya

02-Cecil

03-Cempaka

04-Danis

05-Ika

06-John

07-Khaerun

08-Max

09-Mayumi

10-Hendra

12-Novita

13-Rege

14-Richard

15-Sandy

16-Yan

17-Yasser

18-Yusuf

19-Zaky

Quoted

Sekolah membuat desainer menjadi pintar, bekerja membuat desainer menjadi paham, pengalaman panjang membuat desainer menjadi arif

Danton Sihombing