Home > Read > News >
Dari “Gratik Design” (When Graphic Designer Meet Batik) di Trisakti: 4-5 April 2008

Gratik Design Workshop di Trisakti berlangsung pada Jumat-Sabtu tanggal 4–5 April, di kampus 1 gedung A2.

Acara ini merupakan hasil kerjasama FDGI (Forum Desain Grafis Indonesia) dengan Bafil (Badan Afiliasi) FSRD Usakti. Dikarenakan tempat yang ada cukup luas peserta dibuka hingga 100 orang.

Bafil dalam hal ini mengutus salah satu pengurusnya yang juga dosen DKV Nia (Virginia S. Setiadi) sebagai coordinator pendaftaran.

Baru kali ini panitia menerima peserta sekian banyak. Sebetulnya pihak Trisakti ingin bisa lebih banyak lagi, namun karena keterbatasan SDM yang dimiliki kita saat ini akhirnya hanya 100 orang itu yang bisa disertakan.

Acara ini juga ditutup dengan memberi 15 penghargaan, (jumlah yang lebih banyak mengingat peserta juga lebih banyak), dengan jenis penghargaan 3 set mug, 3 buku Unzip, 4 buku Beni & Mice dan 5 exclusive sample paper dari SPJ yang dibagikan kepada masing-masing pemenangnya.

Semua peserta juga mendapat doorprize dari para sponsor selain goody bag dari SPJ.

Instruktur di workshops ini adalah Remigius Tunggal Nugroho, penggiat batik di Yogya yang adalah alumni desain grafis FSRD Trisakti angkatan 91 dibantu asistennya Gemi Arto. Sedangkan dari FDGI ada Berti Alia (alumni textile IKJ dan peraih master untuk graphic design di S’pore juga dosen di UPH, Untar dan Usakti) serta saya sendiri Oline.

Selanjutnya Gratik Design mungkin akan dilangsungkan di Lasalle College & London School pada bulan Mei mendatang.

Bagi kampus-kampus lain yang ingin dikunjungi silahkan menghubungi saya dan memberikan nama serta no telpon dosen/pimpinan yang berwenang (dekan, kajur, dll).

Viva gratik,

Oline/FDGI (Forum Desain Grafis Indonesia)

img_30001

img_30021

img_30101

img_30241

img_30251

img_30411

img_30441

img_30451

img_30461

img_30471

img_30551

img_30561

img_30581

img_30641

Lihat juga: Gratik Design Workshop at Trisakti.

Quoted

“Seorang desainer harus memiliki keberpihakan pada konteks membangun manusia Indonesia. Peka, tanggap, berwawasan, komunikatif adalah modal menjadikan desainnya sebagai alat perubahan”

Arif 'Ayib' Budiman