Bhisama Bali
NYEPI (HENING) UNTUK BUMI
MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DENGAN KEARIFAN LOKAL
Kami adalah anggota masyarakat dari berbagai kalangan mendukung pembangunan berkelanjutan dan falsafah keharmonisan dengan alam;
Kami menyadari bahwa bumi menghadapi ancaman pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim dengan berbagai dampak yang merugikan manusia, bahkan diperkirakan akan menimbulkan 200 juta pengungsi;
Kami yakin bahwa warisan kearifan Nusantara dalam mensucikan dan memelihara bumi, air dan udara beserta isinya adalah sumberdaya bangsa dan dunia untuk menghadapi perubahan iklim;
Kami melihat salah satu warisan kearifan nusantara yang berasal dari Bali adalah falsafah Trihitakarana, yaitu hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam yang bisa menjadi landasan pembangunan berkelanjutan; dan salah satu pelaksanaan Trihitakarana berupa Nyepi atau proses hening yang dilakukan selama 24 jam di Bali;
Kami memperkirakan bahwa selama Nyepi pulau Bali mengurangi emisi CO2 paling sedikit 20 ribu ton karena sepeda motor, mobil dan penerbangan berhenti beroperasi;
Kami berharap bahwa konferensi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) ke 13 dan Protokol Kyoto ke 3 di Nusa Dua, Bali akan merumuskan the Bali Roadmap menuju pengurangan emisi gas rumah kaca setelah 2012;
Kami mencanangkan “Bhisama Bali” (Deklarasi Bali) NYEPI UNTUK BUMI dengan seruan:
1. agar negara-negara pada COP13/MOP 3 UNFCCC menyepakati “Bali Road Map” yang mengedepankan keadilan iklim, mewujudkan komitmen negara maju untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengubah cara produksi dan konsumsi agar lebih ramah iklim di seluruh dunia.
2. Mengajak seluruh umat manusia belajar dari Bali dengan menetapkan tanggal 21 Maret sebagai hari Nyepi Day (hari Hening, the Silent Day), dimana seluruh masyarakat dunia bisa berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menghentikan kegiatan serta konsumsi energi satu hari. Cara ini bersifat adil, mudah dan murah. 21 Maret adalah simbolik karena juga merupakan Hari Air Sedunia. PBB, melalui UNFCCC, agar meresmikan Silent Day secara bertahap mulai Maret 2008 dan secara penuh pada Maret 2010.
Jika masyarakat Bali bisa Hening, kenapa masyarakat dunia tidak?
Bhisama Bali dicanangkan di
Nusa Dua, Bali
Desember 2007
Lebih jauh di: World Silent Day
Vote! World Silent Day here.
> OTHER AYIP’S WORKS
Speechless Mother, 2007
Valuable present dedicated to mother earth from Climate Change Conference?
A Big Hope.
Are Waiting, 2007
There is a Time for Us to Change, 2007
Rasanya baru kemarin kita memasuki 2007. Kini semuanya telah berganti. Begitu cepat waktu berlalu. Padahal belum seberapa kita memaknainya. Lebih banyak kata dan mimpi, miskin aksi nyata. Lebih banyak mengurus orang lain ketimbang diri sendiri. Lebih banyak mencacati karya orang lain daripada berkreasi sendiri. Lebih banyak defensif daripada konstruktif.
Tapi masih saja kita diberi waktu dan kesempatan. Yang seharusnya dapat kita manfaatkan bukan mengulang tapi membuat sesuatu yang berarti. Kalau begitu mari kita “Do It”. Tambahkan cinta dan harapan. Kita songsong tahun baru dengan kerja yang nyata. Cheers to a new year and another chance for us to get it right. OW
I Never been to Burma, but…, 2007
God, Allow Us to Fly in Your Sky, 2007
Who own the sky?
and this entire world?
Enjoy the bumper sticker but my notes are double statements:
First: Against the “blacklist” for Indonesian aviation flying to Europe by the EU.
Second: Ask Indonesian government to build trust with improve safety standards for commercial aviation in the country.
Source: ayipbali
Designers need to think about others for the sake of improving the human existence. What we have received is a gracious blessing. Without it, we are nothing. Which is why we need to give it back.