Armyn Umar

Sebagai lulusan Studio Seni Grafis (1987) lebih tertarik kepada profesi desainer grafis; ada kepuasan tersendiri untuk memberikan manfaat secara langsung bagi pemakai atau klien, atau mungkin juga pengaruh dari kebiasaan mendesain dalam berwirausaha sejak awal masa kuliahnya. Pernah belajar sambil bekerja di Majalah SWA, walaupun hanya dalam waktu yang relatif singkat. Kemudian sempat juga belajar praktek desain grafis dari seorang teman dan desainer senior, Gauri Nasution.

Awalnya berkarir sebagai desainer grafis lepas untuk industri garmen lokal yang saat itu tengah berkembang pesat.

Ketika bisnis properti–khususnya di Jakarta–mulai merebak di awal ’90-an, Armyn bergabung dengan HitamPutih Advertising sebagai salah satu direktur kreatif dan pemimpin desainer untuk menangani banyak materi pemasaran strategis bagi klien-klien pengembang gedung apartemen, perkantoran, resort villas di masa itu. Nama studio AU Graphics & Design (1992-1997) digunakan semata sebagai identitas institusi profesionalnya. Pada praktiknya lebih banyak menjalin hubungan kerja dengan klien sebagai pribadi, tentunya dengan dukungan teman-teman tim desainer dan asisten.

Hingga kini pun profesi desainer komunikasi visual masih dijalaninya secara independen. Menikmati hampir setiap pekerjaan grafisnya–secara sendiri maupun bersama kolega desainer, atau dengan institusi desain lain.

 


EDUKASI

S-1 Studio Seni Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung

 


PENGALAMAN PROFESIONAL & ORGANISASI

2000 – 2014
Desainer Grafis Lepas

 


PAMERAN & PUBLIKASI

2007
“A DAY IN LIFE” Pameran Alumni Seni Rupa ITB Angkatan 1979

2005
“Light of Hope for Indonesia” International Poster Exhibition, Jakarta Convention Centre (Jakarta-Bandung-Yogyakarta-Surabaya)

 

Quoted

Sekolah membuat desainer menjadi pintar, bekerja membuat desainer menjadi paham, pengalaman panjang membuat desainer menjadi arif

Danton Sihombing