Bali in Yasser

yasser-in-bali

Beberapa bulan lalu, saya diberi kesempatan oleh Mas Ismiaji [Ismiaji Cahyono] untuk mengisi spread di majalah Versus mengenai pengalaman saya di Sagmeister Inc’s Experimental Outcamp selama tiga bulan di Ubud.

Menengok kembali yang saya pelajari selama di sana, tidak hanya eksplorasi desain saja yang saya temui, namun juga banyak hal lain seperti efisiensi dan efektivitas dalam bekerja, tehnik memotong kertas, cara berkenalan dengan orang, melihat desain dari sisi yang berbeda, sampai dengan kejujuran. Contohnya, Stefan bercerita mengenai seorang designer dari Jakarta yang tiba-tiba datang ke vilanya dan memaksa bertemu untuk memperlihatkan portfolionya. Saat itu Stefan sedang membuka lowongan magang untuk periode kedua (Januari-Maret 2009). Setelah melihat portfolionya, dengan jujur dan tanpa basa basi yang berkepanjangan Stefan langsung mengatakan kepada desainer tersebut bahwa ia tidak mau memberikan posisi magang karena ia melihat karyanya sangat mediocre. Stefan mengatakan bahwa kejujuran sangatlah penting dalam desain, seperti juga dalam kehidupan.

Selama masa magang, hampir setiap hari saya makan malam bersama Ben (intern dari Amerika), Karim (intern dari Kanada), dan Stefan di vilanya. Disinilah kami banyak bertukar cerita, terutama tentunya untuk mendengarkan pengalaman-pengalaman Stefan.

Pada awal pembuatan desain untuk spread di majalah Versus, hal pertama yang terlintas adalah baju barong yang merupakan salah satu cinderamata “pasti” dari teman-teman yang berlibur ke Bali. Kemudian, saya juga teringat pada sesajen-sesajen di Bali yang terbuat dari lemak dan daging babi yang sangat indah. Poin-poin ini kemudian berlanjut dalam beberapa tahap brainstorm, dan berujung pada keputusan saya memilih ikon leak daripada barong. Leak adalah manusia yang mempraktekkan ilmu hitam. Muncul ide untuk menampilkan karakter leak yang berusaha diperindah tipografi dari tentakel gurita dan otak sapi, dengan dekorasi mata dan lidah sapi.

Banyak kesulitan yang saya temui dalam pembuatan desain ini. Terutama karena dana yang saya miliki sangat terbatas, saya hanya memiliki satu kesempatan untuk sesi foto. Beruntung sekali saya dibantu oleh ibu saya yang akhirnya berhasil mendapatkan empat buah otak sapi, satu buah lidah sapi utuh, dan dua pasang bola mata sapi dengan harga terjangkau di sebuah tempat penjagalan. Tentakel gurita saya dapatkan dari supermarket Jepang yang sebenarnya untuk disajikan sebagai sashimi. Teman saya Adhi Nugraha, membantu sebagai fotografer.

Ternyata memotong-motong otak sapi menjadi huruf tidaklah semudah yang saya bayangkan, karena teksturnya yang sangat halus dan mudah hancur. Tentakel gurita jauh lebih mudah untuk dibentuk menjadi huruf. Disini saya rasakan tingkat kesulitan tinggi untuk menghasilkan tipografi yang cantik dari karakter-karakter obyek yang ada. Teman saya Tatiana Romanova Surya juga ikut membantu sebagai penjahit tentakel gurita dan lidah sapi, copywriter, dan sebagai asisten desainer.

Setelah melewati satu hari sesi foto yang penuh aroma daging yang lumayan membuat mual, saya sangat senang dengan hasil foto yang diambil Adhi. Detail tekstur dari setiap obyek berhasil ia foto dengan sempurna, sesuai ide yang saya rencanakan.

Selain untuk spread di majalah Versus, desain ini juga saya aplikasikan dalam bentuk kartu pos dan sembilan buah t-shirt yang akan saya berikan kepada orang-orang yang telah berperan banyak dan memberikan dukungan luar biasa selama saya di Ubud, dan dalam pembuatan desain ini juga, yaitu Stefan Sagmeister, Marian Bantjes, Ben Bryant, Karim Zariffa, Philipp Gmeiner, Caroline, Adhi Nugraha, Tatiana Romanova Surya, dan ibu saya RR Sri Hindarwati.

Terima kasih yang sebesarnya kepada majalah Versus yang telah memberikan kesempatan kepada saya hingga terciptanya desain ini, dan kepada DGI yang memuat cerita dan karya ini.

 

BEHIND THE SCENE

behindthescene-1

behindthescene-2

behindthescene-3

behindthescene-4

behindthescene-5

behindthescene-6

behindthescene-7

behindthescene-9

behindthescene-10

behindthescene-11

behindthescene-12

 

KARTU POS

postcard-yr

 

KAOS

t-shirt-bali-in-yasser

Quoted

Ketika dari mata tak turun ke hati, desain pun gagal total

Bambang Widodo