FullFill: Proses itu Tahap Penting

Sumber yang tepat adalah ide: ketika kita mempelajari, research, menggali konsep, dan juga mencari solusi yang tepat dan relevan untuk setiap project.

 

Pada ajang FGDexpo yang berlangsung di awal Agustus 2015 lalu, Desain Grafis Indonesia berkesempatan untuk berkolaborasi bersama FullFill Artplication. Menghadirkan kampanye dengan gimmick “Yaelah, Gampang!”, FullFill menyuarakan pentingnya proses dalam desain grafis di era yang serba instan ini lewat sejumlah publikasi digital yang diakhiri dengan Mini Museum DGI yang berisikan arsip DGI dan poster para desainer grafis senior Indonesia.

Desain Grafis Indonesia berbincang dengan Teddy Aang tentang bagaimana FullFill melihat proses, refleksi akan praktiknya dalam desain grafis Indonesia saat ini, dan ide di balik kampanye yang diusungnya itu.

 

Halo, FullFill! Terima kasih atas kolaborasinya dalam FGDexpo 2015. Bisa ceritakan pada kami bagaimana proses hingga menghasilkan ide “Yaelah, gampang”?

Sebenarnya ide ini berangkat dari apa yang terjadi dalam dunia desain grafis zaman sekarang: dunia ini sudah penuh dengan informasi yang serba cepat, referensi desain yang sudah banyak, dan ini semua berakibat ke desain grafis yang makin penuh dengan tantangan untuk membuat sesuatu yang tidak terganggu dengan referensi-referensi liar. Dan ini semua dapat berakibat semakin mudahnya untuk seseorang menjadi desainer grafis—entah itu menyontek karya yang sudah ada maupun asal mencomot ide yang ada—tanpa memikirkan relevansi untuk sebuah project.

 

Apa yang dimaksud dengan referensi liar?

Sebenarnya referensi liar yang dimaksud adalah banyaknya referensi-referensi yang bertebaran di luar sana. Referensi itu akan menjadi referensi yang baik ketika kita dapat mensortir referensi tersebut sesuai dengan studi.

 

FullFill-Proses-02

FullFill-Proses-01

 

Apa yang menjadi pertimbangan FullFill untuk melihat suatu sumber layak menjadi referensi, sementara yang lain tidak layak?

Sebenarnya tidak ada referensi yang jelek dan bagus; yang ada hanya bagaimana sikap kita dan tindakan kita terhadap referensi tersebut.

 

Biasanya, sampai batas-batas apa sumber inspirasi daring FullFill gunakan sebagai referensi dalam proses kreatif sehari-hari?

Sumber inspirasi dan referensi dipakai untuk mempelajari apa yang sudah dilakukan oleh orang lain saja, sehingga sebisa mungkin kita tidak mengulangi eksekusi yang sama. Sebisa mungkin kita mencoba selalu untuk mencari jawaban dari masalah karena desain grafis itu adalah solusi.

 

FullFill-Proses-04

FullFill-Proses-03

 

Bicara soal “referensi liar”, biasanya sumber apa saja yang menjadi referensi FullFill?

Sumber yang tepat adalah ide: ketika kita mempelajari, research, menggali konsep, dan juga mencari solusi yang tepat dan relevan untuk setiap project.

 

Siapa saja tim FullFill yang terlibat di dalamnya dan bagaimana manajemen waktu pengerjaannya di sela pekerjaan studio?

Anggota FullFill yang terlibat ada tiga, yakni Michael Owen dan saya sendiri untuk menggali ide dan konsep sedari awal hingga akhir project. Selain itu, ada juga Ardian yang memberikan kontribusi dalam brainstorming.

Untuk hal manajemen waktu, sama saja seperti sebuah project kami yang lain, jadi sudah didedikasi khusus untuk project ini.

 

Adakah perubahan yang direfleksi oleh FullFill sesudah kampanye pada FGDexpo 2015? Pola kerja/proses/prinsip apa yang menjadi landasan kreatif FullFill dalam mengerjakan setiap proyek?

Sebenarnya FullFill sudah lama menerapkan prinsip-prinsip desain dalam setiap project, sehingga ini selalu menjadi landasan untuk kembali mengingat prinsip-prinsip desain.

 

Bagaimana pandangan FullFill mengenai industri desain grafis di Indonesia saat ini? Apa yang FullFill lihat menjadi sebuah fenomena dalam desain grafis Indonesia sehingga FGDexpo 2015 melahirkan kampanye mengenai “Yaelah, gampang?”

Menurut kami, dunia desain grafis di Indonesia sedang berkembang sangat pesat; penuh dengan talenta-talenta yang hebat. Namun, yang kami lihat adalah desain grafis Indonesia masih ada beberapa yang mengikuti tren-tren desain yang beredar di luar, sehingga takutnya ini semua berpengaruh dalam eksekusi desain yang hampir mirip.

 

FullFill-Proses-05

FullFill-Proses-06

Gagasan awal kampanye

Gagasan Awal Kampanye

 

Semenjak FullFIll berdiri hingga sekarang, adakah isu yang diangkat dalam FGDexpo 2015 kemarin menjadi pengalaman yang ditemui sehari-hari? Bisa ceritakan pada kami pengalaman tersebut?

Pengalaman-pengalaman seperti itu sudah sering terjadi dalam perjalanan FullFill sendiri, di mana kadang-kadang kita sudah melupakan proses dan prinsip desain. Sebagai contohnya, pernah ada klien kita yang secara terang-terangan meminta untuk meniru sebuah karya, namun biasanya kita akan mengganti sendiri. Jika memang tidak masuk dengan harapan klien, maka project itu tidak akan dikerjakan di FullFill. Kemarin ini kita baru mendapat sebuah brief yang diserahkan ke teman saya di sebuah studio dan betapa kagetnya karena referensi-referensi dari brief tersebut adalah kerjaan-kerjaan FullFill semua. Jadi, tuntutan dari klien untuk meniru karya masih sangat luas sekali terjadi dalam praktik industri desain grafis Indonesia.

 

FullFill-Proses-08

FullFill-Proses-09

FullFill-Proses-10

Draft awal poster kampanye

Draft Awal Poster Kampanye

 

Di tengah era teknologi dan informasi yang serba cepat ini, tak jarang desainer juga dituntut untuk menjadi serba kilat untuk dapat “bersaing” sehingga proses dapat dikompromi. Bagaimana FullFill melihat anggapan tersebut? Seberapa penting “proses” buat FullFill?

Dalam pengerjaan kerjaan, memang FullFill selalu menuntut untuk berpikir dan bertindak cepat, dan kami sangat mengendalikan jadwal deadline ke klien juga. Jika memang membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaan , kita akan menuntut untuk tidak menganggu timeline yang sudah ada.

Proses desain adalah sebuah tahap yang penting dalam desain kita, karena itu adalah sebuah dasar yang harus selalu dipegang dalam berkarya.

 

Lantas, apa itu “good design” menurut FullFill?

Good design adalah desain yang memberikan dampak dan solusi yang tepat, serta komunikasi yang relevan.

 


 

150728_DGI_CAMPAIGN_LO-01

150728_DGI_CAMPAIGN_LO-02

150728_DGI_CAMPAIGN_LO-03

150728_DGI_CAMPAIGN_LO-04-04

Rangkaian Poster Kampanye

Rangkaian Poster Kampanye

 

FullFill-Proses-15

FullFill-Proses-13

FullFill-Proses-14

FullFill-Booth-17

FullFill-Booth-18

Rancangan Booth DGI

Rancangan Booth DGI

 

FGDExpo2015-11

FGDExpo2015-16

FGDExpo2015-17

FGDExpo2015-18

Mini Museum DGI di FGDexpo 2015

Mini Museum DGI di FGDexpo 2015

 

FullFill-Booklet-21

FullFill-Booklet-19

FullFill-Booklet-23

Layout Booklet

Layout Booklet

 


 

Meski kampanye proses telah berakhir seiring dengan usainya FGDexpo 2015 lalu, semangat untuk mengedepankan proses sebagai bagian penting dari kerja desain grafis masih bisa didapatkan lewat t-shirt “Yaelah, Gampang!” hanya di DGI Store. Tersedia dalam 3 pilihan grafis & kutipan para desainer senior Indonesia!

FullFill-tshirt-25

FullFill-tshirt-27

T-Shirt yang menyuarakan gagasan dalam kampanye "Yaelah, Gampang!"

T-Shirt yang menyuarakan gagasan dalam kampanye “Yaelah, Gampang!”

 

T-shirt dapat dipesan melalui store@dgi.or.id dengan menyertakan:
1. Nama Lengkap
2. No. Telepon
3. Alamat Lengkap (Wajib mencantumkan kecamatan)
4. Jenis desain dan ukuran
5. Jumlah pemesanan

Jangan sampai kehabisan!

 


 

FullFill Artplication | Online Exhibition: Senior Bicara Proses | DGI di FGDexpo 2015 | T-shirt Yaelah Gampang di DGI Store

Quoted

Ketika dari mata tak turun ke hati, desain pun gagal total

Bambang Widodo