Sebuah “warung modern” kini hadir di Plaza Senayan Jakarta
Sebuah tempat bersantap baru yang menyajikan beragam masakan khas Nusantara kini hadir di Plaza Senayan Jakarta. TeSate namanya, surga bagi para pecinta kuliner warisan nenek moyang kita. Mulai dibuka untuk umum sejak akhir Februari 2008, TeSate memang dirancang menjadi tempat singgah baru bagi mereka yang tertarik dengan aneka ragam kekayaan kuliner Indonesia. Dengan menawarkan beragam pilihan serba tradisional, aneka menu pilihan TeSate menunjukkan karakter yang unik dari masakan Indonesia.
Bersantap di TeSate tak hanya memanjakan lidah dengan aneka hidangan yang lezat, tetapi juga para pengunjung mendapatkan sebuah petualangan kultural. Saat bersantap di TeSate akan mengingatkan kita pada kekayaan budaya dan alam Indonesia. Daya pikat itu terangkum dalam rangkaian keindahan elemen-elemen sederhana yang mewakili keseharian manusia Indonesia, seperti hadirnya aksara Jawa, kerawang, dan sorotan permainan video tanpa kisah tentang rumah penduduk di pelosok kampung, pasar malam rakyat, kepakan sayap burung, deburan ombak di bibir laut, hijaunya rerumputan dan sajian lainnya.
Berlokasi di dekat tangga eskalator menuju Cinema XXI Plaza Senayan, lokasi TeSate mudah dijangkau dengan akses langsung dari tempat parkir (car park) atau melalui lift Gerbang Palem. Mulai melayani tamu dari pukul 10 pagi hingga 12 malam, TeSate menjadi tempat favorit untuk bersantap bagi keluarga atau menjamu relasi bisnis. TeSate juga nyaman sebagai tempat arisan buat kaum ibu serta untuk rombongan temu bisnis. Khusus pada malam Sabtu dan malam Minggu, TeSate buka hingga pukul 2 pagi. Tak heran bila TeSate juga cocok buat tempat nongkrong bagi para para penggila film usai nonton di Cinema XXI, dan juga para klabers (clubbers).
Penampilan luar TeSate nampak seperti sebuah “warung modern” bergaya kontemporer. Pada teras tersedia bar yang menyajikan aneka jus buah, minuman teh dan kopi, serta aneka jajanan pasar dengan layanan serba cepat. Para pelanggan bebas memilih tempat duduk di kursi kayu warna gelap dengan meja putih bulat berukuran mungil. Sorot lampu yang terang benderang di ruang terbuka itu untuk memberikan kesan cerahnya sinar mentari pagi hari. Matahari sebagai simbol segala kehidupan sungguh terwakili disini. Sambil menyeruput segelas minuman dan aneka pilihan jajanan pasar, mata Anda dapat dengan bebas menatap lalu-lalang pengunjung pusat perbelanjaan yang bergengsi tersebut. Dengan ambience seperti itu, Anda dapat bebas berbincang dan leluasa bergerak tanpa rasa sungkan, menambah suasana lebih hidup.
TeSate, Resto Dengan Sentuhan Seni
Ingin menikmati aneka hidangan yang unik dengan penyajian yang apik dari TeSate? Silakan telusuri lorong panjang bernuansa terang, dimana lantai maupun dindingnya didominasi warna putih cerah. Saat Anda menapaki koridor tersebut, ada satu kejutan kecil, yaitu tata pencahayaan dan sorotan video art yang menampilkan ornamen warna-warni ke lantai. Sebuah pintu otomatis (electric opener) warna putih dengan hiasan sunggingan aksara Jawa kuno warna hitam yang khas menjadi penanda bahwa Anda siap memasuki ruang utama restoran.
Sambil menunggu seorang pramusaji mempersilakan Anda memilih tempat duduk, terhirup aroma wewangian bunga setaman yang begitu semerbak dan alami. Di sebuah sudut, tersaji tayangan video yang unik. Berkapasitas 120 tempat duduk, Anda bisa memilih meja untuk empat orang atau ruang bersantap di ruang semi private (VIP) dengan meja kayu utuh (solid wood) berkapasitas 10 hingga 18 orang.
Begitu duduk, seorang pramusaji akan menyodorkan buku menu yang dirancang begitu unik – menggunakan kipas sate yang terbuat dari anyaman bambu sebagai alasnya. Nuansa tradisional terbangun melalui ornamen khas Jawa, dimana ada lampion-lampion berhiaskan aksara Jawa ditambah alunan gending Jawa yang terdengar lamat-lamat. Pemilihan gaya Indonesia kontemporer menambah kualitas suasana bersantap di TeSate. Sebagai surga hidangan berkualitas dengan pelayanan yang prima, TeSate adalah tempat ideal untuk merasakan kenikmatan hidangan Indonesia yang penuh cita rasa. TeSate mengekspos setiap hidangan dengan kreativitas dan keberanian dalam menonjolkan rasa.
Rancangan resto seluas 320m2 ini digarap oleh Soichi Mizutani, arsitek ternama asal Jepang. Sebelum menuangkan konsepnya, ia berkeliling ke berbagai pusat seni budaya di Indonesia untuk menggali ide. Tak heran kalau tampilan restoran ini sepenuhnya terinspirasi dari noktah perjalanan kulturalnya, dimana hasil garapannya banyak menggunakan ekspose material lokal yang berkelas.
Selain peran besar Mizutani, sentuhan seni pada TeSate adalah hasil kolaborasi antara Ariani Darmawan yang menggarap video art bertajuk “Troposphere Journey” untuk disorot ke layar (moving painting), Hermawan Tanzil dari LeBoye untuk rancangan grafis, dan juga melibatkan beberapa pengkriya dari berbagai daerah.
TeSate yang dipersiapkan sejak dua tahun lalu memang ingin tampil beda. Walau menyajikan masakan tradisional, tampilan ruang dalam resto ini ingin mengajak pengunjung menyelami konsep “warung modern” dengan sentuhan khas Indonesia, bukan sekadar pajangan yang jadi tempelan belaka. Segala pernak-pernik tempat makanan menggunakan keramik buatan tangan khas Indonesia agar penyajian hidangan terlihat apik. Untuk lebih menghidupkan suasana, TeSate menggelar acara mingguan (weekly activities) seperti membatik, seni merangkai janur, membuat mainan dari pohon pisang, menganyam bambu, cara bikin kue serabi, dan lainnya.
Foto oleh Artli
Sumber: bango mania
Limitations and distractions are hidden blessings