Year :2015
Designer :DGI Design Camp II
PRESERVING BANDUNG, PROMOTING BANDUNG
DGI Design Camp II
Tentang DGI Design Camp
DGI Design Camp adalah program DGI yang ingin mengajak desainer keluar sejenak dari kesehariannya, jauh dari kebiasaan dan habitat rutinnya untuk berkreasi secara intens melalui kegiatan lokakarya. Design Camp diharapkan menjadi ruang refleksi, diskusi, eksplorasi, eksperimentasi, serta kolaborasi antar pelaku desain lintas generasi. DGI Design Camp dilaksanakan perdana pada Januari 2014 di Jakarta dengan mengangkat tema “Design of Addiction” bersama Nigel Sielegar (Corse Design Factory).
Tahun 2015 ini, DGI Design Camp II dilaksanakan di kota Bandung dengan mengangkat tema: ‘Preserving Bandung, Promoting Bandung’. Kegiatan yang diselenggarakan bersama Festival Seni Hajad Jagad FSRD Universitas Kristen Maranatha dengan dukungan dari ILITHO Printing dan Paperina ini dimaksudkan sebagai lokakarya masterclass Grid dan Tipografi. Bersama para instruktur, Aswin Sadha (Thinking Form, New York), Andi Rahmat (Nusae Design, Bandung), dan Sanrok Studio (Bandung), para peserta diajak untuk mendorong aplikasi grid dan tipografi ke level lebih lanjut dalam merancang poster yang merespon keunikan kota Bandung.
1. Selamat Datang di Bandung
Aditya Arnoldi, Jakarta
Bandung merupakan kota di Jawa Barat yang terkenal dengan banyak potensi wisata, salah satunya adalah posisinya yang berada di dataran tinggi sehingga mempunyai udara yang lebih dingin dibandingkan kota lain di Pulau Jawa. Selain itu, dengan alam yang masih asri dan kontur dataran tinggi yang memiliki banyak pemandangan hijau membuat Bandung menjadi destinasi favorit untuk berwisata di akhir pekan. Untuk itu, konsep desain yang ingin diangkat pada poster ini adalah suasana bandung yang dingin (biru) dan mempunyai pemandangan yang asri (hijau).
2. Architectural Heritage
Aditya Nugroho, Jakarta
Saya ingin mengangkat kembali sejarah Bandung yang dulu dikenal sebagai kota yang memiliki nilai estetika desain yang tinggi melalui arsitektural bangunannya dan saya coba terapkan dalam bentuk poster. Dalam karya poster ini, saya coba memromosikan kota Bandung lewat bangunan-bangunan bersejarahnya yang menganut gaya Art Deco dan Bauhaus, seperti Gedung Savoy Homan, Gedung Sate, dan juga Bosscha yang merupakan ikon kota Bandung.
3. History Of Bandung Architecture
Adri Prasetyo, Bandung
Gedung Merdeka menjadi salah satu saksi bisu perjalanan sejarah di kota Bandung. Gedung yang dulunya bernama Concordia ini digunakan sebagai tempat hiburan. Seiring waktu, gedung ini digunakan sebagai tempat berlangsungnya Konferensu Asia Afrika. Konferensi yang membahas perlawanan bangsa Asia dan Afrika terhadap kolonialisme dan imperialisme ini berhasil digelar pada 18-24 April 1955. Gedung ini merupakan bukti bahwa Indonesia turut serta dalam perdamaian dunia.
4. Bandung Asyik dengan Bus Bandros
Chaeriansyah Putra Sinaga, Bandung
Desain berbasis tipografi ini mengajak untuk para wisatawan datang ke Bandung dan berkeliling kota dengan lebih asyik dengan menaiki Bus Bandros.
5. Promosi Bandung lewat Angklung
Dian J. C. Kurniawan, Bandung
Sebagai alat seni tradisional yang berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian Barat, Angklung dilestarikan dan dikembangkan di kota Bandung oleh Saung Udjo sejak 1966 hingga sekarang. Pada desain poster ini, Angklung dipromosikan menjadi salah satu ikon kuat kota Bandung dengan desain susunan stilasi dari bentuk angklung itu sendiri yang dikomposisikan menjadi sebuah kata “bdg” yang merupakan singkatan populer dari kata Bandung.
6. Bandung Eco-friendly
Dion Dichky Kuswantoro, Tulungagung
Poster ini bermaksud untuk mengajak semua warga Bandung, untuk melakukan hal hal yang berkaitan dengan penghijauan pada Bandung. Dengan cara misalnya bersepeda untuk mengurangi polusi.
7. “Back to Nature”
Dita Rachma, Jakarta
8. “Jatuh” dalam bahasa Sunda
Farhan Yuzevan, Bogor
Bandung identik dengan Sunda. Bahasa Sunda yang unik dan orang Sunda yang suka bercanda (sok ngabodor). Dalam poster ini tergambar bagaimana kejenakaan orang Sunda dalam menggunakan bahasa, bahkan kata “jatuh” yang hanya ada satu terjemahan dalam bahasa Inggris (fall), memiliki banyak terjemahan dalam bahasa Sunda sesuai dengan proses jatuhnya.
9. Yuk Naik Bandros!
Haris Adi Prayuda, Bandung
Poster ini menjadi harapan agar Bandros dapat menjadi transportasi yang bisa menyegarkan sarana transportasi umum di Bandung yang sudah jenuh dan kurang menarik, agar semakin banyak orang yang mau menggunakan transportasi umum untuk berpergian agar mengurangi macet di kota Bandung yang semakin parah setiap harinya.
10. Flirt With Nature in Bandung (Situ Patenggang)
Hendrix Triskas Telawandi, Jakarta
Situ Patenggang merupakan salah satu tempat wisata yang sangat mengagumkan di Bandung. Keindahan alamnya tidak kalah dengan pemandangan alam di luar negeri. Bandung bukan hanya kota mode melainkan kota yang banyak sekali memiliki pemandangan yang indah seperti Situ Patenggang ini.
11. Ayo Jajan!
Izzuddin Jundi Robbani, Bogor
“Jajan” adalah sebuah kata yang bermakna serupa dengan membeli suatu produk atau jasa, namun yang membedakan adalah jumlah nominal atau harganya. Kata “jajan” identik dengan suatu benda atau apapun yang bisa dihargai dengan harga yang murah atau terjangkau. Seruan “Ayo Jajan!” bermakna mengajak publik untuk menikmati hidangan yang tersaji, khususnya pada acara Braga Culinary Night. Braga Culinnary Night adalah festival pekanan yang menjadikan Jalan Braga, Bandung, sebagai distrik utamanya. Penggunaaan kata jajan pada tagline poster tersebut mengindikasikan bahwa segala sesuatu yang ada di Braga Culinary Night merupakan sesuatu yang murah atau terjangkau. Braga Culinary Night terbuka untuk siapapun yang ingin memanjakan lidahnya dengan kuliner khas dari Bandung.
12. Taman Kreatif
Livia Eugeni, Bandung
Poster ini mengangkat tema taman tematik yang ada di kota Bandung, namun di sini difokuskan pada Taman Kreatif, seperti Taman Musik, Taman Fotografi dan Taman Film.
13. Bandung Lautan Api
Naidi Atika Zundaro, Bandung
Didasari oleh 10 stilasi Bandung Lautan Api yang tersebar di sepuluh tempat di Bandung. Stilasi ini masing-masing memiliki bunga patrakomala sebagai flora khas kota Bandung. Setiap stilasi adalah jejak sejarah terbentuknya insiden Bandung Lautan Api yang terjadi pada 1946.
14. Taste of Bandung
Naomi Maria, Bandung
Bandung memiliki berbagai macam makanan yang beraneka macam dan rasa—dari jajanan ringan yang ada di pinggiran, hingga makanan mewah yang tersedia di restoran. Poster ini memuat makanan khas berupa nasi timbel yang lengkap dengan tahu tempe, dan sayur asam: dari rasa manis, asin, asam, dan pedas terdapat dalam satu sajian.
15. Bandung, A Creative City
Nathania Callysta, Bandung
Setiap elemen yang ada di kota Bandung mulai dari kebudayaan, kesenian, tempat-tempat bersejarah, kuliner, wisata, dan komunitas-komunitas Bandung saling berkolaborasi dan menopang satu sama lain untuk secara bersama-sama membangun Bandung sebagai kota kreatif yang penuh dengan warna.
16. TeteEs Diatas
Ngurah Devara Udayana, Bandung
Bandung memiliki segudang makanan yang khas dengan pemberian nama yang unik. Banyak para pendatang dari luar Bandung yang tidak mengetahui nama-nama makanan khas Bandung. Dengan poster ini, saya ingin memromosikan Bandung dengan mengenalkan nama-nama unik dari kuliner yang ada dengan menggunakan Teka Teki Silang.
17. Come to Bandung Gardens
Novian Gelang Ahdiyaka, Bandung
Bandung saat ini sedang giat giatnya membangun taman tematik. Tujuannya yaitu mengaktifkan kembali taman-taman kota yang sudah lama tidak dijadikan tempat tempat berkumpul atau melakukan aktivitas lainnya. Dengan mengangkat tema taman, saya ingin menyampaikan bahwa saat ini di Bandung pemerintah sedang giat memperbaiki taman menuju Bandung di tahun-tahun mendatang yang akan dijuluki Kota Seribu Taman.
18. Bandung Romantis
Rizka Irjayanti, Bandung
Bandung dan suasananya yang dingin mendung selalu mengundang banyak cerita di dalamnya. Cerita-cerita tersebut yang juga menjadi salah satu daya tarik kota Bandung. Suasana romantis Bandung dapat dirasakan baik saat melihat matahari tenggelam di Bukit Moko maupun saat berjalan santai berdua di jalan tua Braga.
19. Bangunan Bersejarah Bandung
Royyan Arianto, Bandung
Kota Bandung terkenal karena banyak terdapat gedung tua pusat pemerintahan Belanda zaman kolonial pada tahun 1800. Saat itu, gaya bangunan yang sedang ngetren adalah Art Deco. Tahun 1970-1990 terjadi peningkatan ekonomi yang menyebabkan luasnya pergeseran fungsi yang merusak sebagian besar bangunan bersejarah di Bandung, terutama bangunan bergaya Art Deco. Kini, hanya ada beberapa bangunan tua yang masih berfungsi.
20. Enjoy Taman Vanda in Bandung
Satrio Desdiandy Putra, Bandung
Taman Vanda ini dulunya terabaikan, dan sekarang menjadi salah satu taman tematik di Bandung. Saya ingin mengajak anak muda melestarikan taman-taman di kota Bandung agar sering ditempati oleh anak muda yang seringnya main ke mal, dengan visual kursi taman yang enjoyable dan kata-kata penunjang sebagai headline yang berupa ajakan ke anak muda untuk menikmati Taman Vanda.
21. Warisan Arsitektur Bandung
Yan Alfadilah, Jakarta
Kota Bandung pernah disebutkan sebagai sebuah Laboratorium Arsitektur yang luar biasa pada awal abad ke-2. kenyataan ini bisa dipahami mengingat pada zaman itu. Hal ini dibuktikan dengan diikutsertakan stadsgemeente bandung sebagai wakil kota kolonial Hindia Belanda dalam Internationaler Kongress fir neues Bauaen di Athena 29 Juli-31 Agustus 1933.