Tipografi Vernakular karya Mahasiswa Deskomvis ITB di Konferensi Tipografi Internasional – Yunani

Tipografi Vernakular Sebagai Sumber Ide Pembuatan Font dalam Desain Komunikasi Visual

Penggalian khazanah budaya lokal khususnya yang tampil secara visual belakangan ini semakin menggeliat. Salah satu dari upaya tersebut adalah berbentuk riset kecil yang dilakukan dua staf pengajar pada program studi Desain Komunikasi Visual ITB, Riama Maslan dan Naomi Haswanto, yang mencoba menggali kekayaan visual dalam bentuk tipografi vernakular, yang merupakan bagian dari street graphics. Dalam riset kecil ini, kedua dosen ini tidak saja mendokumentasikan keragaman tipografi vernakular yang dengan mudah ditemukan pada beragam tanda, papan promosi, spanduk serta toko dan warung kaki lima yang tersebar di seantero kota Bandung, tetapi juga menelaahnya serta kemudian mengaplikasikan temuan-temuan tadi ke dalam suatu tugas mata kuliah Tipografi. Dalam tugas tersebut, mahasiswa DKV ITB angkatan 2004 di’tantang’ untuk mencoba mendesain berbagai huruf baru dengan mengambil ide dari kekayaan jalanan kota Bandung dan menerapkannya pada media poster. Beberapa contoh hasil karya dapat dilihat di sini.

Ternyata riset kecil ini pun mendapat tanggapan yang positif dari dunia luar, dan hasil riset serta contoh aplikasi desain poster dari kekayaan jalanan kota Bandung ini kemudian dipresentasikan pada 3rd International Conference on Typography and Visual Communication di Thessaloniki, Yunani atas undangan Macedonia University pada pertengahan tahun 2007 yang lalu.

625291542_c2ded21f8a11


“International Conference on Typography & Visual Communication”
Kota Thessaloniki – Yunani, Juni 2007


KARYA-KARYA MAHASISWA DKV ITB YANG DIPAMERKAN di ICTVC – YUNANI:

Insan Amalia
Eksplorasi ide dari Pemangkas Rambut
tipo006_insan-amalia21

tipo006_insan-amalia31


Sweta Kartika dan Randi
Eksplorasi ide dari Pedagang Makanan
tipo008_sweta-kartika-dan-randi21

tipo008_sweta-kartika-dan-randi31


Daud
Eksplorasi ide dari Pedagang Kunci
tipo007_daud31

tipo007_daud21


Maria Christania
Eksplorasi ide dari Pedagang Bubur Ayam

tipo001_maria-christania31

tipo001_maria-christania21


Lorainne Haryanto
Eksplorasi ide dari Pedagang Cendol

tipo002_lorainne-haryanto21

tipo002_lorainne-haryanto31


Asih Nurul
Eksplorasi ide dari Penarik Becak
tipo003_asih-nurul21

tipo003_asih-nurul31



Jeany Yanuar

Eksplorasi ide dari Penarik Becak

tipo004_jeanny-yanuar21

tipo004_jeanny-yanuar31


Carryna P
Eksplorasi ide dari Pedagang Pulsa
tipo005_carryna-p21

tipo005_carryna-p31



Anggie Khairunnisa

Eksplorasi ide dari Warung Masakan Padang

tipo009_anggie-khairunnisa21

tipo009_anggie-khairunnisa31



Riama Maslan Sihombing

Riama Maslan Sihombing, MSn, is teaching Typography and Graphic Design at the “Institut Teknologi Bandung”. She was awarded a Master Degree from the Faculty of Art and Design; title of thesis: “Images of women on the Internet: A study of visual signs and codes”. Her subjects of interest are typography, children creativity and children book illustration. She has won the IKAPI best book illustration (1990) and now she is working on a picture diary project with children in Bandung. She conducts a research on Street Graphics and Vernacular Street Typography to create understanding on cultural aspects and values of typography in the community.

Naomi Haswanto
Naomi Haswanto, MSn, is a lecturer at the “Institut Teknologi Bandung”. She has been awarded a Master Degree from the Faculty of Art and Design; her thesis titled “Batak Toba letters as a source of presenting typographic ideas”. She then pursued a doctoral degree on Typographic Design, with the theme “The expressions of typography in the informal sectors of urban people of Bandung”. She is teaching Typography and Graphic Design at the Visual Communication Design study program.

Quoted

“Keberhasilan merancang logo banyak dikaitkan sebagai misteri, intuisi, bakat alami, “hoki” bahkan wangsit hingga fengshui. Tetapi saya pribadi percaya campur tangan Tuhan dalam pekerjaan tangan kita sebagai desainer adalah misteri yang layak menjadi renungan.”

Henricus Kusbiantoro