TYPOTOPIA, Pameran Seni Instalasi Media Korea-Indonesia ke-2
8 – 31 Oktober 2014
10:00 – 22:00 WIB
Lotte Shopping Avenue
West Entrance Ground Floor
Kurator
ARCOLABS
Seniman
Adityo Pratomo
Ahn Sang-soo (안상수)
Bujangan Urban
Choi Seung Joon (최승준)
Heo Chang Bong (허창봉)
Kim Yong Kwan (김용관)
Narpati Awangga a.k.a Oomleo
Ramadhani Kurniawan
Song Joo Myoung (송주명)
Syaiful Aulia Garibaldi
Tangsel Creative Foundation
Terra Bajraghosa
Yasser Rizky
Tentang Pameran
Jakarta (25 September 2014): Center for Art and Community Management Surya University dengan bangga mempersembahkan TYPOTOPIA, Pameran Seni Instalasi & Media Korea-Indonesia ke-2 ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Korea dan Galeri Nasional Indonesia yang menampilkan karya 13 seniman dari Korea dan Indonesia. Terinspirasi oleh Hangul (alfabet Korea), alfabet Roman/Latin, dan kata-kata, seniman yang berpartisipasi berusaha untuk mengeksplorasi exkresi artistik mereka dengan elemen tipografi. Sebagai bagian dari Festival Korea-Indonesia pada bulan Oktober 2014, pameran ini bertujuan untuk menunjukkan pembangunan bersama budaya Indonesia dan Korea melalui pertukaran dan perayaan kedua budaya dalam ranah publik. Dalam rangkaian pameran yang terbuka untuk umum ini, akan diadakan juga tur galeri serta workshop typography.
Kehidupan sehari-hari kita penuh dengan simbol visual dan verbal melalui komunikasi di berbagai media, yaitu iklan, branding, berita, pesan teks, dll. Ekspresi artistik mengenai pesan dan media secara luas dieksplorasi sejak peradaban awal tulisan. Ideogram dan alfabet juga tak ayal merupakan kelebihan dari ekspresi tersebut di mana kadang kita abaikan hanya untuk mengekstrak makna dan melihatnya sebagai pola visual belaka. Tipografi datang bersama dengan perkembangan menulis dari era Mesopotamia kuno. Tipografi biasanya didefinisikan sebagai seni dan teknik mengatur huruf untuk membuat bahasa tertulis menjadi hal yang paling menarik untuk dipelajari dan diakui. Teknologi komputer kemudian merevolusi tipografi dalam abad ke-20 dan seni kontemporer juga aktif melibatkannya.
Para seniman dalam pameran ini menampilkan penemuan kembali huruf, teks, dan simbol yang mewakili kedua Negara yaitu Korea dan Indonesia ini tidak hanya sebagai alat berkomunikasi dan makna dari ekspresi estetis, tetapi juga sebagai metode bermain. Upaya tersebut ditafsirkan dalam cara kontemporer melalui berbagai media seperti instalasi video, motion graphic, animasi, obyek interaktif, dan tipografi dalam perabot. Oleh sebab itu, karya seni ini akan dipamerkan dalam tiga tema: Tipografi + Seni, Tipografi + Teknologi, dan Tipografi + Permainan. Karya seni yang menggunakan tipografi sebagai renungan untuk bahasa ekspresif dari para seniman dalam konteks bahasa dan makna dapat ditemukan di Tipografi + Seni. Sementara itu, di Tipografi + Teknologi para seniman merespon dan bereksperimen dengan teknologi pada masanya dan menciptakan elaborasi media digital dengan huruf, teks, maupun tipografi. Karya seni dalam Tipografi + Permainan menunjukkan bahwa dalam komunikasi sehari-hari, tidak ada lagi teks tapi gambar yang berpusat dalam proses penalaran dan kekuatan imajinasi serta interaksi menyenangkan dengan karya seni adalah kunci dalam berkomunikasi dengan seni kontemporer.
Melalui seni tipografi yang menggabungkan berbagai teknik dan media, TYPOTOPIA memberikan kemungkinan untuk mengeksplorasi seni rupa kontemporer. Pertukaran antara Hangul, alfabet Roman / Latin, dan huruf baru akan memberikan audiens cara unik untuk menyelami seni dan budaya.
The fate of a designer is not determined by the public system, but by the way he sees his own life