Home > Read > News >
Seek-a-seek #2: Kon/jun/gsi

Gotong-royong berpameran dan beracara dalam semangat kebersamaan

Bersama-sama membuat sebuah acara terdengar klise, nostalgia, tetapi justru dinjunjung tinggi sebagai nilai luhur bangsa. Sesungguhnya nilai-nilai kebersamaan masyarakat kontemporer Indonesia terkikis dengan bertumbuhnya sikap individu dan peran jejaring sosial yang menggeser kekerabatan tatap muka ke layar. Ramai, namun asyik! Demikian kesan yang diperoleh ketika memasuki ruang arena pameran Seek-a-seek #2: a graphic design exhibition, yang dibuka pada malam Jumat, 29 November 2019. Grid Panel demi Grid Panel–julukan rangka display modular–yang menopang puluhan instalasi 40 lebih desainer grafis Indonesia yang ikut serta, tertata rapih di sekitar Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, dengan beragam konsep, desain, serta tampilan. Selama beberapa hari sebelumnya, tiap-tiap desainer dengan tim mereka bahu-membahu dan dalam suasana kekerabatan yang erat membangun instalasi pamerannya. Para desainer di sini ber-kon/jun/gsi sesuai dengan tema pameran kali ini, yang bertujuan menjadi penghubung para pelaku desain grafis, menyediakan pentas atau platform untuk berkegiatan bersama.

Acara pembukaan diawali dengan sambutan Bapak Hermawan Tanzil selaku perwakilan dari Dia.Lo.Gue, yang menyatakan bahwa kerinduan untuk berkegiatan yang asyik-asyik bersama teman-teman desainer grafis-lah yang mendorong diselenggarakannya acara ini pada 2016 silam. Selanjutnya Ismiaji Cahyono dari Desain Grafis Indonesia, Rege Indrastudianto dari Asosiasi Desainer Grafis Indonesia, Fandy Susanto dari Table Six, dan Max Suriaganda dari Studio 1212 masing-masing memberikan sepatah-dua kata mengenai makna, tujuan, serta program padat karya acara yang akan berlangsung selama dua bulan dari 29 November 2019 hingga 31 Januari 2020.

Selanjutnya, acara secara resmi dibuka, pertama dengan sambutan dari Dr. Restu Gunawan M.Hum., selaku Direktur Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang menyerukan agar kegiatan kreatif ini kerap didukung oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta dan pemerintah NKRI. Dadang Solihin, selaku Deputi Budaya dan Pariwisata Pemprov DKI, dalam sambutan selanjutnya menyambut baik seruan ini dan menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan memperhatikan lebih baik ajang-ajang kreatif yang berpeluang turut memberdayakan bangsa dan negara. Acara pembukaan ditutup dengan foto bersama dan pertunjukan DJ David Tarigan dari Irama Nusantara yang menambah suasana ramai, hiruk pikuk, namun penuh kehangatan ini dalam alunan hits nostalgia.

 

Latar Belakang

Seek-a-seek pertama diselenggarakan di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Mei-Juni 2016 atas inisiatif dan koordinasi Dia.Lo.Gue, Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI), Desain Grafis Indonesia (DGI), dan didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf).

 

Seek-a-seek, sesuai bunyinya adalah penyesuaian dari “asyik-asyik” yaitu kegiatan yang menyenangkan, sementara itu ejaannya diserap dari Bahasa Inggris ‘seek‘ yang berarti mencari atau memeroleh. Gagasan dasar acara ini adalah merayakan bidang desain grafis dan pada saat yang sama ‘mencari’ karya-karya terbaik desain grafis melalui serangkaian acara: pameran dan instalasi, pasar seni, talkshow, workshop, portfolio review, dan pertunjukan musik. Pada acara 2016 jumlah desainer yang berpartisipasi lebih dari 70 desainer, dengan submisi lebih dari 100 karya. Animo serta respon dari pengunjung umum dan pemangku kepetingan melebihi ekspektasi dengan rekor 10.000 pengunjung pada dua hari pembukaannya, dan kelipatannya pada akhir acara. Keberhasilan acara inilah yang mendorong diselenggarakannya Seek-a-seek #2 dia akhir 2019 ini. Seek-a-seek #2 kembali diselenggarakan di Dia.Lo.Gue Artspace pada 29 November 2019 hingga 31 Januari 2020. Acara ini merupakan kolaborasi antara Dia.Lo.Gue, ADGI, DGI dan didukung oleh Whiteboard Journal.

 

Kon/jun/gsi

Era digital adalah kenyataan kontemporer dan masa depan, membawa beragam peluang dan apabila desainer grafis–yang lekat dengan media cetak–tidak sigap meninjau kembali ‘maksud’ (purpose) bidangnya maka ia terancam punah. Kemampuan refleksif ini memerlukan kesadaran dan intensi di antara pelaku-pelakunya mau berwacana, mengikat persatuan dan tali persaudaraan.

 

Seek-a-seek adalah sebuah acara perayaan bidang desain grafis melalui pameran dan serangkaian acara yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2016. Seek-a-seek #2 bertema Kon/jun/gsi yang berarti ‘penyambung’ atau ‘kejadian yang terjadi bersamaan’ adalah upaya menghadapi isu-isu era digital dengan menumbuhkan kesadaran untuk bahu-membahu, untuk berkonjungsi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya mencipta dalam semangat kebersamaan, dan serta bertukar pikiran, berdiskusi. Melalui Kon/jun/gsi, Seek-a-seek #2 menyediakan platform atau pentas sebagai sarana dan media untuk pameran bersama, serta sebuah program edukasional padat karya yang merangkul beragam pemangku kepentingan dengan tujuan pemberdayaan bidang desain grafis.

 

Pameran

Pertimbangan seleksi peserta pameran tidak hanya pada keapikan karya saja, tetapi juga mempertimbangkan nilai inovasi, semangat kebaruan, mencerminkan semangat zamannya (zeitgeist), dan memiliki visi pemberdayaan bidangnya, sehingga kehadiran sosok desainer diperlukan untuk mengisi platform tersebut. Pameran kali ini juga mengikutsertakan pelaku yang membuka lahan disiplin baru sehingga menambah khasanah pemahaman peluang-peluang bidang ini di masa depan. Sesi presentasi dan interview dilaksanakan sebagai tahapan penyaringan, untuk memastikan para peserta yang diundang ataupun menyubmisi lewat panggilan terbuka (open call) memenuhi kriteria di atas dan siap untuk berpameran bersama.

Alhasil 40 desainer terpilih dari lintas generasi, lintas genre, disiplin, gaya, dan lahan usaha: Artnivora, Nusae, SOS J, JED Creative, Maika Collective, Gema Semesta, Biko Group, Antikode, MALT Studio, Cempaka Surakusumah, Eko Bintang, Makki Makki, Leboye, Videostarr, Hilarius Jason, Another Design Co., The 1984, Studiorama, 7per8, Table Six, Feat Studio, Miebi Sikoki, Marshella Jastine, Bobo Tokyo, Footurama, Studio 1212, SWG, Satu Collective, Tokotype, Bitgroup Asia, Thinking Room, Mata Studio, Makna Creative, Karyarupa, Visious, SUNVisual, Whir Graphicemotion, Each Other Company, Wanara, Yasser Rizky, Sandy Karman, Rubicube Creative, DM ID, dan Butawarna.

 

Melalui platform berupa sebuah Grid Panel yang seragam dan modular, sesuai arahan tim kurator, para desainer terpilih merancang pamerannya sendiri. Ruang Dia.Lo.Gue menjadi arena instalasi ekspresi dan komunikasi mereka dengan kekompakan dan semangat persatuan yang hangat.

 

Program

Program edukasional Seek-a-seek #2 yang padat karya juga mengangkat semangat kebersamaan Kon/jun/gsi, yaitu menyediakan platform berwacana bagi para desainer grafis, pengusaha industri, pemangku kepentingan seperti pendidik, pengguna jasa, mahasiswa, dan masyarakat umum. Karenanya program acara untuk 2019 diperluas dengan menyelenggarakan Designer’s Talk, Talkshow, Workshop, Classes, Curator’s Tour, Design Tour, sMart Dialogue, Jakarta Art Book Fair, Music Concert, DJ Show, dan banyak lagi. Pengisi acara, selain peserta pamerannya sendiri juga akan menghadirkan nara sumber ahli, kompeten, dan yang pasti menghibur dari bidang lintas industri dan genre, mulai dari musik, film, arsitektur, pengamat budaya, pendidikan, pemerhati lingkungan, komunitas seni, aosiasi profesi, asosiasi pendidikan, serikat pekerja, dan banyak lagi.

 

Semangat kebersamaan yang ‘asyik-asyik’ dalam bahu-membahu berkolaborasi merancang, menyusun dan menyelenggarakan Seek-a-seek #2 diharapkan memperkuat persatuan antar desainer grafis Indonesia, sehingga bersama juga mewujudkan bidang ilmu, profesi, dan industri yang berdaya dan mampu memberikan sumbangsih positif bagi Indonesia Raya.

==

Quoted

“Keberhasilan merancang logo banyak dikaitkan sebagai misteri, intuisi, bakat alami, “hoki” bahkan wangsit hingga fengshui. Tetapi saya pribadi percaya campur tangan Tuhan dalam pekerjaan tangan kita sebagai desainer adalah misteri yang layak menjadi renungan.”

Henricus Kusbiantoro